Ayooo Biasakan Hidup Sehat

Ayooo   Biasakan Hidup Sehat

Pola hidup sangat berpengaruh terhadap perilaku seksual. Pasalnya, kurangnya informasi mengenai pola hidup sehat berdampak pada negatif terhadap hubungan suami istri.

"Pola hidup sehat itu sangat berpengaruh terhadap kehidupan seksual seseorang. Terutama pada pasangan suami isteri," ungkap Konselor rumah tangga, J Alex Pangkahila, kepada Pontianak Post di sela-sela Seminar Pola Hidup Sehat dan Seksual, Sabtu (18/10) siang.

Dia mengungkapkan, pola hidup sehat tergantung pribadi dan lingkungan masing-masing. Dengan demikian, kualitas hidup sehat dapat diatur sebagaimana mengatur lingkungan. Namun, tidak sedikit orang yang tidak mengetahui dan tidak mampu pula mengatur pola hidup sehat. Pola hidup yang tidak sehat akan memudahkan terjadinya kerusakan-kerusakan pada berbagai organ tubuh. Selain itu, membuat tubuh rentan penyakit. Akibatnya, kemampuan kerja tidak maksimal lagi.

Disebutkan, pola hidup sehat meliputi pola tidur, makan, bekerja, olahraga, dan rekreasi. "Hampir sebagian besar manusia tidak selalu dapat disiplin untuk menjaga pola hidup sehat ini," katanya.

Menurutnya, tidur yang ideal minimal tujuh jam sehari, sering dilanggar. Bahkan, tidak sedikit diantara kita yang tidur kurang dari tujuh jam sehari.

Begitu pula dengan pola makan. Tidak jarang seseorang yang sudah kelebihan berat badan, tetapi tidak mampu menahan diri mengatur pola makan. Di samping itu, olahraga mutlak dilakukan oleh semua orang tanpa pandang umur, namun tetap harus disesuaikan dengan kemampuan. Tidak jarang pula seseorang bekerja melebihi kemampuan tubuhnya. Padahal hal itu berdampak pada kepayahan fisik maupun psikis.

Menurut Alex, pola hidup yang tidak sehat mengakibatkan seseorang mengalami penuaan dini. Lebih para lagi, kemampuan seksual akan berkurang. Akibat selanjutnya akan mempengaruhi keharmonisan rumah tangga. "Proses penuaan dini akan membuat semua organ tubuh akan mengecil dan menurunkan kemampuan kerjanya," ungkapnya lagi. Untuk menunda terjadinya penuaan dini tersebut lanjutnya, seseorang harus mempunyai pemahaman tentang pola hidup sehat, motivasi dan lingkungan yang menyokong. (vhe)

Mulailah Pola Hidup Sehat - Hindari Kolesterol

BADAN Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan stroke sebagai sindrom klinis dengan gejala gangguan fungsi otak secara lokal atau global. Akibat yang ditimbulkannya dapat menyebabkan kematian atau kelainan menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskuler (pembuluh darah).

Dari pengertian tersebut, stroke selalu berhubungan dengan terhentinya suplai darah ke otak. Penyebabnya ada dua macam, yakni terjadinya sumbatan pada pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah yang bertugas menyuplai darah ke otak.

Menurut dr Djumhana Atmakusuma dari Divisi Hematologi-Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 85% stroke, disebabkan penyumbatan pembuluh darah, sisanya, 15% karena pendarahan.

Sumbatan pada pembuluh darah otak menyebabkan terganggunya suplai oksigen dan zat-zat gizi yang dibutuhkan sel-sel otak untuk terus hidup dan beraktivitas. Akibatnya, sel-sel otak akan mengalami kematian. Sumbatan dapat terjadi langsung pada pembuluh darah di sekitar otak, bisa juga berasal dari bagian lain yang terikut aliran darah menuju otak.

Terjadinya sumbatan tersebut dapat disebabkan faktor kelainan genetik. Faktor kelainan genetik yang menyebabkan sumbatan pembuluh darah terbagi menjadi kelainan sistem hemostasis dan kelainan nonhemostasis. Kelainan hemostasis merupakan kelainan dalam darah yang menyebabkan darah cenderung mudah mengalami pembekuan dan berpotensi mengakibatkan sumbatan.

Selain faktor genetik, lanjut dr Djumhana, sumbatan pada pembuluh darah juga bisa diakibatkan dari luar, misalnya, timbunan kolesterol dalam darah menempel