Saturday, August 16, 2008

Gaya Belajar Efektif

Gaya Belajar Efektif


Setiap orang pasti mempunyai cara atau gaya belajar yang berbeda-beda. Banyak gaya yang bisa dipilih untuk belajar secara efektif. Nah, artikel berikut menjelaskan tujuh gaya belajar yang mungkin beberapa diantaranya bisa di terapkan pada anak didik kita :


1. Belajar dengan kata-kata.


Gaya ini bisa kita mulai dengan mengajak seorang teman yang senang bermain dengan bahasa, seperti bercerita dan membaca serta menulis. Gaya belajar ini sangat menyenangkan karena bisa membantu kita mengingat nama, tempat, tanggal, dan hal-hal lainya dengan cara mendengar kemudian menyebutkannya.


2. Belajar dengan pertanyaan.


read more “Gaya Belajar Efektif”

Indikator Anak Berbakat

Indikator Anak Berbakat


Orang tua mana yang tak ingin punya anak berbakat? Bagaimana, sih, cara mendeteksi bakat si cilik? "Anak sulung saya luar biasa aktif. Dia juga pintar dan suka sekali bertanya. Kadang, pertanyaannya bikin kami kewalahan. Teman-teman saya bilang, si sulung termasuk anak berbakat," tutur Andika, ayah dua anak tentang putra sulungnya yang berusia 4 tahun. Banyak orang dengan mudah menyimpulkan si A, si B, atau si C anak berbakat. Entah karena ia selalu jadi juara kelas, juara lomba, dan sebagainya. Bahkan, anak yang belum pernah menunjukkan prestasinya di bidang tertentu pun, sering dikatakan anak berbakat. Misalnya, suaranya merdu saat menyanyi. Sebenarnya, seperti apa sih, yang dimaksud anak berbakat?


Beda Pintar & Berbakat


Menurut pakar psikologi pendidikan, Prof. Dr. S.C. Utami Munandar, anak berbakat berbeda dengan anak pintar. "Bakat berarti punya potensi. Sedangkan pintar bisa didapat dari tekun mempelajari sesuatu," jelasnya. Tapi meski tekun namun tak berpotensi, seseorang tak akan bisa optimal seperti halnya anak berbakat. "Kalau anak tak berbakat musikal, misalnya. Biar dikursuskan musik sehebat apa pun, ya, kemampuannya sebegitu-begitu saja. Tak akan berkembang." "Sebaliknya, jika anak berbakat tapi lingkungannya tak menunjang, ia pun tak akan berkembang." Soal bakat musik tadi, misalnya. Jika di rumah tak ada alat-alat musik, bakatnya akan terpendam," jelas guru besar tetap Fakultas Psikologi UI ini.


read more “Indikator Anak Berbakat”

Mengenal Schizophrenia

Mengenal Schizophrenia


Meskipun definisi yang pasti tentang Schizophrenia selalu menjadi perdebatan para ahli, terdapat indikasi yang semakin nyata bahwa Schizophrenia adalah sebuah gangguan yang terjadi pada fungsi otak. Dalam buku The Broken Brain : The Biological Revolution in Psychiatry yang ditulis oleh Dr. Nancy Andreasen, dikatakan bahwa bukti-bukti terkini tentang serangan Schizophrenia merupakan suatu hal yang melibatkan banyak sekali faktor. Faktor-faktor itu meliputi perubahan struktur fisik otak, perubahan struktur kimia otak, dan faktor genetik.


Di dalam otak terdapat milyaran sambungan sel. Setiap sambungan sel menjadi tempat untuk meneruskan maupun menerima pesan dari sambungan sel yang lain. Sambungan sel tersebut melepaskan zat kimia yang disebut neurotransmitters yang membawa pesan dari ujung sambungan sel yang satu ke ujung sambungan sel yang lain. Di dalam otak yang terserang schizophrenia, terdapat kesalahan atau kerusakan pada sistem komunikasi tersebut.


read more “Mengenal Schizophrenia”

Selektif Pada Permainan Anak

Selektif Pada Permainan Anak


Promosi gencar yang dilakukan produsen berbagai produk mainan anak baik elektronik maupun manual dapat memposisikan anak menjadi konsumen aktif. Tidak hanya itu, mainan buatan pabrik tersebut membuat kreativitas anak berkurang atau terbatasi. Bahkan anak bisa lebih bersikap individualis kalau terlalu 'over' bermain dengan permainan elektronik, contoh nyatanya adalah playstation. Merupakan suatu hal yang wajar, bila setiap orang tua menyediakan fasilitas mainan pada anak-anaknya. Karena dunia anak merupakan dunia bermain. Ketika bermain, anak-anak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bakat, keterampilan dan pengetahuan. Jenis permainan dan mainan yang sejak awal diberikan secara tepat pada balita berperan mengembangkan saraf-saraf motorik yang akan mempengaruhi tingkat intelegensia anak.


Lalu bagaimana wujud dunia bermain anak-anak saat ini? Setidaknya hasil kegiatan Lomba Menggambar Dolanan Bocah maupun Kumpul Bocah yang diselenggarakan USC-Satu Nama Yogyakarta di Padukuhan Duwet, Desa Sendangadi, Mlati (28 September 2003) lalu dapat menjadi gambaran. Di sana terlihat permainan elektronik dan televisi telah cukup jauh mempengaruhi dunia anak-anak."Dalam kegiatan ini terkumpul 137 gambar. Ternyata yang mereka gambar mayoritas permainan elektronik dan tokoh hero dalam film kartun," kata Koordinator Perpustakaan Keliling USC-Satu Nama Yogyakarta, I Gede Eddy Purwaka.Menurut I Gede Eddy Purwaka, berbagai jenis permainan anak-anak di zaman sekarang cenderung menjauhkan mereka dari interaksi sosial. "Tidak mengherankan jika anak-anak sekarang lebih bersikap individualis dan kurang kreatif," tambahnya.


read more “Selektif Pada Permainan Anak”

Perlukah Program Child Day-Care Bagi Anak Anda?

Perlukah Program Child Day-Care Bagi Anak Anda?


Program Child Day-Care sudah mulai banyak dikenal di Indonesia , terutama Jakarta dan sekitarnya. Di Jakarta sendiri sudah beberapa tempat day-care center didirikan sejak beberapa tahun yang lalu, namun sifatnya lebih sebagai penitipan anak, meskipun TPA (tempat penitipan anak) tersebut juga dilengkapi dengan berbagai permainan yang menarik dan ruangan yang didesain menarik untuk anak-anak.


Day-care center sebenarnya bukan semata-mata tempat penitipan anak, namun seharusnya lebih menyediakan sarana atau fasilitas serta program-program yang disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan anak bereksplorasi dengan aman. Sayangnya, di Indonesia tidak banyak day-care center yang berkualitas dan punya fasilitas memadai sehingga bisa memberikan kesempatan yang terbaik bagi anak; atau pun jika ada, biayanya sangat mahal sehingga hanya kalangan terbatas saja yang mampu membayarnya.


read more “Perlukah Program Child Day-Care Bagi Anak Anda?”

Pandangan para ahli terhadap child day-care

Pandangan para ahli terhadap child day-care


Banyak kritikan yang dilontarkan terhadap program day-care center tersebut dengan dasar, bahwa setiap anak membutuhkan perhatian dan penanganan yang stabil, kontinyu, dan dapat diprediksikan. Menurut pandangan psikoanalisa, kebutuhan akan kasih sayang yang intensif dan stabil hanya diperoleh dalam hubungan antara anak dengan sang ibu/pengasuh utama; dan hal itu dialami dalam setahun pertama kehidupan anak tersebut. Salah seorang ahlinya yaitu Fraiberg (1977) mengemukakan, bahwa dalam day-care center tersebut, setiap anak harus mau tidak mau menerima perhatian yang tidak penuh karena sang pekerjanya harus membagi waktu dan perhatian pada anak-anak yang lain.


Belum lagi kalau pada saat pertengahan program, si pekerjanya keluar dari pekerjaan dan digantikan dengan orang baru. Mungkin saja hal ini tidak diperhitungkan oleh orang tua; padahal, bagi anak hal ini menjadi faktor penting karena sejak usia dini sang anak belajar membangun kepercayaan terhadap seseorang sampai hubungan tersebut stabil. Namun jika justru yang dihadapi adalah situasi yang tidak pasti, selalu berubah dan unpredictable, maka akan sulit bagi si anak untuk belajar menumbuhkan rasa percaya dalam dirinya. Tidak heran jika di kemudian hari, ia menerapkan pola pertemanan yang hit and run, atau pun solitaire sebagai antisipasi jika dirinya sewaktu-waktu ditinggalkan dan dikecewakan.


read more “Pandangan para ahli terhadap child day-care”

Menumbuhkan Percaya Diri Pada Anak

Menumbuhkan Percaya Diri Pada Anak


Sifat percaya diri tidak hanya harus dimiliki oleh orang dewasa, tetapi anak-anak juga memerlukannya dalam perkembangannya menjadi dewasa. Sifat percaya diri sulit dikatakan secara nyata. Tetapi kemungkinan besar orang yang percaya diri akan bisa menerima dirinya sendiri, siap menerima tantangan dalam arti mau mencoba sesuatu yang baru walaupun ia sadar bahwa kemungkinan salah pasti ada. Orang yang percaya diri tidak takut menyatakan pendapatnya di depan orang banyak. Rasa percaya diri membantu kita untuk menghadapi situasi di dalam pergaulan dan untuk menangani berbagai tugas dengan lebih mudah.


Untuk anak-anak, rasa percaya diri membuat mereka mampu mengatasi tekanan dan penolakan dari teman-teman sebayanya. Anak yang percaya diri mempunyai perangkat yang lebih lengkap untuk menghadapi situasi sulit dan berani minta bantuan jika mereka memerlukannya. Mereka jarang diusik. Justru mereka sering mempunyai daya tarik yang membuat orang lain ingin bersahabat dengannya. Mereka tidak takut untuk berprestasi baik di sekolah atau untuk menujukkan bahwa mereka memang kreatif. Percaya diri bukan merupakan bawaan dari lahir, juga tidak jatuh dari langit. Anak-anak mudah sekali merasa rendah diri, merasa tidak mampu, tidak penting, karena ada banyak hal yang harus dipelajari, dan orang yang lebih tua tampak begitu pandai. Anak-anak memerlukan dorongan dan dukungan secara terus-menerus. Jika orang tua atau guru dapat berperan dengan baik, anak-anak akan memiliki rasa percaya diri. Jika Anda ingin membangun rasa percaya diri dalam diri anak Anda, tak ada istilah terlambat untuk memulai. Anda justru akan memberikan hadiah terbaik untuk anak Anda dan diri Anda sendiri.


read more “Menumbuhkan Percaya Diri Pada Anak”

Mendidik Anak Agar Mandiri

Mendidik Anak Agar Mandiri


Salah satu tugas orang tua adalah mendidik anak agar menjadi mandiri. Sikap mandiri sudah dapat dibiasakan sejak anak masih kecil: memakai pakaian sendiri, memasang tali sepatu, memakai kaos kaki dan berbagai pekerjaan kecil lainnya. Kedengarannya mudah, namun dalam prakteknya pembiasaan ini banyak hambatannya. Tidak jarang orang tua merasa tidak tega atau justru tidak sabar melihat si kecil yang berusaha menalikan sepatunya selama beberapa menit, namun belum juga memperlihatkan keberhasilan.


Atau langsung memberi segudang nasehat, lengkap dengan cara pemecahan yang harus dilakukan, ketika anak selesai menceritakan pertengkarannya dengan teman sebangku. Memang masalah yang dihadapi anak sehari-hari dapat dengan mudah diatasi dengan adanya campur tangan orang tua. Namun cara ini tentunya tidak akan membantu anak untuk menjadi mandiri. Ia akan terbiasa "lari" kepada orang tua apabila menghadapi persoalan, dengan perkataan lain ia terbiasa tergantung pada orang lain, untuk hal-hal yang kecil sekalipun.


Lalu upaya apa yang dapat dilakukan orang tua untuk membiasakan anak agar tidak cenderung menggantungkan diri pada seseorang, serta mampu mengambil keputusan? Di bawah ini ada beberapa hal yang dapat Anda terapkan untuk melatih anak menjadi mandiri.


read more “Mendidik Anak Agar Mandiri”

Mengenal Anak Clumsy

Mengenal Anak Clumsy


Clumsy merupakan gangguan motorik khas. "Gejala"nya mudah dikenali karena berkaitan dengan perkembangan motorik halus. Untuk itu, orang tua harus tahu perkembangan normalnya. Tapi, bisakah clumsy disembuhkan? Sering kita lihat seorang anak begitu keras menekankan pensil saat menulis, sehingga pensilnya patah atau kertasnya malah sobek. Atau seorang anak yang tak mampu menangkap bola dengan baik, sering menjatuhkan benda yang dipegangnya, dan sebagainya. Biasanya orang tua akan memarahi si anak, karena dianggapnya ia sembrono, tak hati-hati. Padahal, terang psikiater anak, Dr. Dwidjo Saputro, SpKJ., si anak sebenarnya mengalami gangguan motorik khas atau disebut clumsy. "Jadi, koordinasi motorik, khususnya motorik halus, tak berkembang dengan baik. Hal ini berkaitan dengan kematangan fungsi otak," jelas pendiri dan pimpinan Klinik Perkembangan Anak dan Kesulitan Belajar Jakarta ini.


Perkembangan Motorik


Kemampuan motorik halus, tutur Dwidjo, diharapkan sudah muncul pada usia sekitar 3 tahun. Sejak bayi, orang tua bisa memantau perkembangan motorik halus tersebut. Misalnya, telapak tangan si kecil terbuka saat umur 3 bulan. Sebulan kemudian ia sudah bisa menyatukan kedua tangannya, lalu di usia 5 bulan bisa memindahkan benda antara kedua tangan dan melemparkan benda pada umur 9 bulan. Selanjutnya di usia 11 bulan sudah menjumput dengan dua jari (pincer grasp) dan genap setahun sudah bisa menggunakan sendok. Kemudian di usia 2 tahun bisa membuka baju sendiri, usia 3 tahun membuka kancing baju, usia 5 tahun memasang tali sepatu, dan sebagainya.


read more “Mengenal Anak Clumsy”

Menjadi Orangtua Efektif Dalam Praktek

Menjadi Orangtua Efektif Dalam Praktek


Metode Menjadi Orangtua yang Efektif (MOE) belum banyak dikenal. Ada pelatihan yang bisa diikuti oleh orangtua mengenai bagaimana menjadi orangtua yang efektif, yaitu pelatihan MOE. Pelatihan MOE membantu banyak orangtua mendapatkan perspektif baru dalam banyak hal. Pelatihan ini memberi para orangtua kemampuan yang dapat mereka gunakan untuk mengatasi masalah sehari-hari mereka dengan lebih efektif. Jika orangtua ingin menjadi efektif dalam menggunakan metode-metode yang telah mereka dapatkan, mereka harus memahami dahulu model teoritis yang dijadikan dasar pelatihan MOE.


Orangtua perlu mengetahui kapan menggunakannya dan mengapa. Kemampuan ini memerlukan dasar-dasar tertentu tentang hubungan antarmanusia. Salah satu kepercayaan yang paling banyak dianut mengenai menjadi orangtua adalah bahwa orangtua harus konsisten. Namun, sesungguhnya orangtua tidak perlu menjaga/ bersikap supaya tetap karena ada satu konsep yang disebut "tingkat penerimaan". Dengan konsep ini orangtua bisa memahami bagaimana mereka mau tidak mau tidak dapat konsisten. Semua orangtua akan mengalami inkonsistensi dalam sikap dan perilaku kepada anak-anak mereka karena dipengaruhi 3 hal: suasana hati; karakteristik anak; dan lingkungan. Demikian halnya juga dengan prinsip bahwa kedua orangtua harus selalu menunjukkan perasaan dan tindakan yang sama kepada anak-anak mereka. Konsep ini lebih merupakan pengingkaran terhadap perasaan sendiri. Artinya jika Anda harus tidak menyetujui suatu perbuatan anak Anda karena ayahnya tidak suka padahal Anda dapat mentolerirnya, itu berarti Anda mengingkari perasaan Anda dan bersikap tidak jujur kepada Anak. Karena itu, biarkan si Ayah menangani kelakuan anak tersebut.


read more “Menjadi Orangtua Efektif Dalam Praktek”

Temper Tantrum

Temper Tantrum


Orangtua yang mempunyai anak balita (bawah lima tahun) mungkin pernah mengalami suatu waktu ketika sang anak ingin dibelikan sesuatu atau ingin memiliki sesuatu dan permintaannya tidak dituruti maka tanpa di duga, si anak menangis sekeras-kerasnya bahkan sampai berguling-guling di lantai. Anda tentu menjadi jengkel, tapi si anak semakin menjadi-jadi tangisnya.


Itulah yang disebut Temper Tantrum (mengeluarkan amarah yang hebat untuk mencapai maksudnya), suatu letupan amarah anak yang sering terjadi pada usia 2 sampai 4 tahun di saat anak menunjukkan kemandirian dan sikap negativistiknya. Perilaku ini seringkali disertai dengan tingkah yang akan membuat Anda semakin jengkel, seperti menangis dengan keras, berguling-guling di lantai, menjerit, melempar barang, memukul-mukul, menyepak-nyepak, dan sebagainya. Bahkan pada anak yang lebih kecil, diiringi pula dengan muntah atau kencing di celana.


Mengapa Temper Tantrum ini bisa terjadi ? Hal ini disebabkan karena anak belum mampu mengontrol emosinya dan mengungkapkan amarahnya secara tepat. Tentu saja hal ini akan bertambah parah jika orang tua tidak mengerti apa yang sedang terjadi pada anaknya, dan tidak bisa mengendalikan emosinya karena malu, jengkel, dan sebagainya.


read more “Temper Tantrum”

Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak

Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak


Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh. Pendapat ini kurang begitu tepat dan bijaksana, karena beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak.


Faktor-faktor yang mempengaruhi permainan anak :


1. Kesehatan


Anak-anak yang sehat mempunyai banyak energi untuk bermain dibandingkan dengan anak-anak yang kurang sehat, sehingga anak-anak yang sehat menghabiskan banyak waktu untuk bermain yang membutuhkan banyak energi.


2. Intelligensi


Anak-anak yang cerdas lebih aktif dibandingkan dengan anak-anak yang kurang cerdas. Anak-anak yang cerdas lebih menyenangi permainan-permainan yang bersifat intelektual atau permainan yang banyak merangsang daya berpikir mereka, misalnya permainan drama, menonton film, atau membaca bacaan-bacaan yang bersifat intelektual.


3. Jenis kelamin


Anak perempuan lebih sedikit melakukan permainan yang menghabiskan banyak energi, misalnya memanjat, berlari-lari, atau kegiatan fisik yang lain. Perbedaan ini bukan berarti bahwa anak perempuan kurang sehat dibanding anak laki-laki, melainkan pandangan masyarakat bahwa anak perempuan sebaiknya menjadi anak yang lembut dan bertingkah laku yang halus.


4. Lingkungan


Anak yang dibesarkan di lingkungan yang kurang menyediakan peralatan, waktu, dan ruang bermain bagi anak, akan menimbulkan aktivitas bermain anak berkurang.


5. Status sosial ekonomi


Anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang status sosial ekonominya tinggi, lebih banyak tersedia alat-alat permainan yang lengkap dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan di keluarga yang status ekonominya rendah.


read more “Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak”

Mengapa Anak Sering berbohong ?

Mengapa Anak Sering berbohong ?


Seorang Ibu yang mempunyai anak berumur 7 tahun sering mengeluh kepada tetangganya, kalau anaknya akhir-akhir ini sering berbohong kepadanya. Si anak sering membawa mainan dari sekolah. Ketika ditanya mainan itu dari mana, si anak menjawab kalau mainan itu diberikan oleh tetangga. Padahal mainan itu diambilnya dari sekolahnya. Mengapa si anak sampai berbohong kepada orangtuanya ?


Kemungkinan besar hal tersebut terjadi karena adanya faktor pendorong dari diri anak. Mungkin ia menginginkan sebuah mainan tetapi orangtuanya tidak mau memberikannya. Atau mungkin karena si anak ingin mendapatkan perhatian lebih atau bisa jadi karena faktor lingkungan di rumah, sekolah maupun masyarakat yang membentuk karakter dan sifat tidak jujur pada anak.


Untuk mencegah kasus-kasus seperti di atas terjadi, ada beberapa hal yang mungkin perlu kita perhatikan bersama dalam pertumbuhan anak, di antaranya :


read more “Mengapa Anak Sering berbohong ?”

Hak-hak Anak

Hak-hak Anak


Saat ini baik di Indonesia maupun di negara-negara lain sering kita lihat, dengar dan baca dari media elektronik dan media cetak anak-anak yang dianiaya, ditelantarkan bahkan dibunuh hak-haknya oleh orangtuanya sendiri maupun oleh kerasnya kehidupan. Hak asasi mereka seakan-akan tidak ada lagi dan tercabut begitu saja oleh orang-orang yang kurang bertanggungjawab.


Bukan orang dewasa saja yang mempunyai hak, anak-anakpun mempunyai hak. Hak-hak untuk anak-anak ini diakui dalam Konvensi Hak Anak yang dikeluarkan oleh Badan Perserikatan Bangsa-bangsa pada tahun 1989. Menurut konvensi tersebut, semua anak, tanpa membedakan ras, suku bangsa, agama, jenis kelamin, asal-usul keturunan maupun bahasa memiliki 4 hak dasar yaitu :




  • Hak Atas Kelangsungan Hidup


Termasuk di dalamnya adalah hak atas tingkat kehidupan yang layak, dan pelayanan kesehatan. Artinya anak-anak berhak mendapatkan gizi yang baik, tempat tinggal yang layak dan perwatan kesehatan yang

read more “Hak-hak Anak”

Wednesday, August 6, 2008

Kedelai, Cegah Kanker Payudara Sejak Puber

Kedelai, Cegah Kanker Payudara Sejak Puber


BUKTI ilmiah bahwa kedelai bermanfaat bagi pencegahan penyakit kanker tampaknya terus berkembang.  Kacang yang kaya akan kandungan protein ini diyakini memilik potensi besar melawan pertumbuhan kanker payudara, terutama jika dikonsumsinya sejak masa pubertas.


Para peneliti dari Georgetown Medical Center dalam laporan riset yang dimuat British Journal of Cancer menekankan bahwa para wanita ABG sebaiknya rajin mengonsumsi makanan terbuat dari kedelai jika ingin terhindar dari risiko kanker payudara.  Dalam kedelai, menurut peneliti terkandung  sejenis zat kimia penting bernama genistein yang diklaim efektif melawan kanker.


Walau begitu, tantangan besar masih dihadapi para peneliti dalam pemanfaatan zat genistein dalam kedelai ini. Mereka harus memastikan  bagaimana kedelai ini dapat digunakan dengan tepat untuk menyediakan perlindungan bagi para wanita remaja dari penyakit yang ganas ini.


read more “Kedelai, Cegah Kanker Payudara Sejak Puber”

Mengatasi Morning Sickness

Mengatasi Morning Sickness


Di awal kehamilan, Anda dan banyak perempuan lain kerap dilanda morning sickness. Selain mual, muntah, pusing, dan tak enak badan, secara psikologis emosi Anda pun akan sedikit terganggu.


Agar hari-hari Anda tak selalu diawali morning sickness berkepanjangan, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan.


1.      Usahakan mood atau perasaan Anda selalu baik, sejak bangun tidur di pagi hari. Segarkan tubuh Anda segera setelah bangun tidur agar tidak lekas letih.


2.      Perbanyak minum air putih. Jika tidak terlalu mual, jangan lupa minum susu. Sebagian besar wanita hamil muda memang cenderung "benci" susu, telur, atau daging.


3.      Makanan mana yang cocok? Yang asin, gurih, renyah, manis, bertekstur lembut, panas, atau dingin? Jangan terlalu khawatir, yang perlu diperhatikan adalah kandungan kalorinya. Pilih makanan berkalori rendah dan menyehatkan. Misalnya sup atau kentang panggang.


4.      Beberapa makanan dan minuman ringan yang masih dapat dikonsumsi wanita hamil muda antara lain cracker, es jeruk, teh peppermint, ginger tea dengan madu, permen jahe, atau jus pepaya.


read more “Mengatasi Morning Sickness”

Monday, August 4, 2008

Televisi, teman atau musuh ?

Televisi, teman atau musuh ? 


Anak-anak suka sekali menonton teve. Memang, teve bermanfaat buat anak. Tapi jika tidak dibatasi dan diawasi, justru berbahaya. "Ayo, makan dulu! Dari tadi, kok, di depan teve terus." Kalimat seperti ini, pasti pernah terlontar dari orangtua kepada anaknya. Terutama anak usia prasekolah, yang menurut penelitian memang menunjukkan minat lebih besar pada teve ketimbang anak usia sekolah. Sebabnya? Antara lain, anak balita cenderung terbatas teman bermainnya, masih lebih banyak tinggal di rumah, dan belum mampu bersikap kritis mengenai segala sesuatu yang dilihatnya di layar kaca. Tapi kebiasaan juga pegang peranan dalam hal ini. Banyak anak sudah dibiasakan nonton TV sejak masih bayi.


Ada orangtua menjadikan TV sebagai babysitter karena tak mau repot. Biar anaknya anteng, si kecil didudukkan di depan teve. "Bahkan ada yang untuk makan, harus sambil nonton TV. Kalau tidak, anaknya tak mau makan," kata psikolog Hera L. Mikarsa. Jelas, si kecil tak begitu saja tertarik pada TV jika Anda tak pernah memperkenalkan ia pada TV. Dan ia tak akan pernah kecanduan nonton TV jika Anda tak membiarkan ia nonton kapan saja sesuka hatinya tanpa ada batas. Bukan berarti si kecil dilarang sama sekali nongkrong di muka layar kaca.



 
read more “Televisi, teman atau musuh ?”

Mencegah Perilaku Buruk Anak

Mencegah Perilaku Buruk Anak 


Pernahkah anda merasa jengkel pada anak yang membantah perintah orangtua? Biasanya anak-anak pada usia balita (2-5 tahun) sedang nakal-nakalnya, karena pada usia itu anak-anak senang memikirkan keinginannya sendiri dan tidak memperdulikan omongan orangtuanya. Misalnya, seorang anak berusia 7 tahun setiap kali ibunya menyuruh belajar, jawabannya selalu, "Tidak, nanti aja, Ma!" atau "Nggak ah, lagi malas Ma !". Sikap membantah pada anak sebenarnya wajar-wajar saja. Anak-anak ingin menunjukkan bahwa dirinya berbeda dengan orang tuanya. Sifatnya ini sebenarnya menunjukkan perkembangan daya berpikir anak. Jadi selama orangtua bisa memberikan alasan yang jelas atas setiap larangan atau perintah, anak juga akan mengerti.


Banyak hal yang dapat dilakukan orangtua untuk menghadapi sikap dan perilaku anak yang buruk, diantaranya:



read more “Mencegah Perilaku Buruk Anak”

"Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak"

"Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak"


Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh. Pendapat ini kurang begitu tepat dan bijaksana, karena beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak.



Faktor-faktor yang mempengaruhi permainan anak :

1. Kesehatan Anak-anak yang sehat mempunyai banyak energi untuk bermain dibandingkan dengan anak-anak yang kurang sehat, sehingga anak-anak yang sehat menghabiskan banyak waktu untuk bermain yang membutuhkan banyak energi.


read more “"Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak"”

Mengapa Anak Sering berbohong ?

Mengapa Anak Sering berbohong ?


Seorang Ibu yang mempunyai anak berumur 7 tahun sering mengeluh kepada tetangganya, kalau anaknya akhir-akhir ini sering berbohong kepadanya. Si anak sering membawa mainan dari sekolah. Ketika ditanya mainan itu dari mana, si anak menjawab kalau mainan itu diberikan oleh tetangga. Padahal mainan itu diambilnya dari sekolahnya. Mengapa si anak sampai berbohong kepada orangtuanya ?


Kemungkinan besar hal tersebut terjadi karena adanya faktor pendorong dari diri anak. Mungkin ia menginginkan sebuah mainan tetapi orangtuanya tidak mau memberikannya. Atau mungkin karena si anak ingin mendapatkan perhatian lebih atau bisa jadi karena faktor lingkungan di rumah, sekolah maupun masyarakat yang membentuk karakter dan sifat tidak jujur pada anak.


Untuk mencegah kasus-kasus seperti di atas terjadi, ada beberapa hal yang mungkin perlu kita perhatikan bersama dalam pertumbuhan anak, di antaranya :


read more “Mengapa Anak Sering berbohong ?”

Hak-hak Anak

Hak-hak Anak


Saat ini baik di Indonesia maupun di negara-negara lain sering kita lihat, dengar dan baca dari media elektronik dan media cetak anak-anak yang dianiaya, ditelantarkan bahkan dibunuh hak-haknya oleh orangtuanya sendiri maupun oleh kerasnya kehidupan. Hak asasi mereka seakan-akan tidak ada lagi dan tercabut begitu saja oleh orang-orang yang kurang bertanggungjawab.


Bukan orang dewasa saja yang mempunyai hak, anak-anakpun mempunyai hak. Hak-hak untuk anak-anak ini diakui dalam Konvensi Hak Anak yang dikeluarkan oleh Badan Perserikatan Bangsa-bangsa pada tahun 1989. Menurut konvensi tersebut, semua anak, tanpa membedakan ras, suku bangsa, agama, jenis kelamin, asal-usul keturunan maupun bahasa memiliki 4 hak dasar yaitu :


read more “Hak-hak Anak”

Proactol

Proactol is a revolutionary, clinically
proven fat binding
pill that prevents
up to 28%
of fat from the food we eat
from being absorbed into the body.
Earn up to $130 per sale
Click Here for full details

UniqueHoodia
UniqueHoodia is a 100% pure 460mg
Hoodia Gordonii pill
that suppresses
your appetite.
Earn 30% per sale
promoting
it alongside Proactol.
Earn 30% on every sale
Click Here for full details

SizeGenetics
SizeGenetics is one of the only clinically
proven male
enhancement methods on-
line
today. Earn big commission by
promoting this premium
product.
Earn up to $175 per sale
Click Here for full details

link

TDW University
Revolusi Hidup , Bisnis Dan
Keuangan Anda Disini

Peluang disaat Krisis
Pecahkan Rekor Pendapatan Anda
Disaat Krisis Global dengan

Peluang Dahsyat 2009
Revolusi Keuangan Dan Hidup
Anda Dengan Belajar Di

Rahasia Terdahsyat 2009
Bagaimana Bertumbuh Semakin Kaya
Dengan Belajar Dari Yang Ahli

Gratis eBook 24 Prinsip Milliarder
Hanya untuk 100 Pendaftar Pertama
Yang Ingin Merevolusi Keuangannya

Followers