SAAT TEPAT UNTUK "YA, YA, YA"
Begitu si kecil lahir, pasangan suami istri belum boleh langsung berbuka "puasa". Tunggu hingga masa nifas selesai.
Melakukan hubungan seks setelah melahirkan memang gampang-gampang susah. Dibilang gampang karena begitu masa nifas berakhir fisik seorang perempuan sebetulnya sudah siap melakukan hubungan seks. Dibilang susah karena banyak ibu merasa takut memulainya lagi. Apalagi yang baru melahirkan anak pertama, terpikir untuk bermesra-mesraan saja tidak. Perhatian dan konsentrasinya lebih tercurah kepada bayi yang baru lahir.
Dengan demikian, menurut Dr. Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, MKes (MMR) kapan sebaiknya pasangan suami-istri "berbuka puasa" sebenarnya relatif. "Tiap wanita berbeda-beda kesiapannya. Namun secara medis, setelah tidak ada pendarahan lagi, bisa dipastikan ibu sudah siap berhubungan seks. Yaitu, setelah masa nifas yang biasanya berlangsung selama 30-40 hari."
POSISI YANG AMAN
Menurut dokter yang berpraktek di RS Persahabatan, Jakarta Timur ini, sesudah melewati masa nifas, kondisi organ reproduksi ibu sudah kembali normal. Posisi hubungan seks yang seperti apa pun sudah bisa dilakukan. Namun, biasanya masih ada perasaan takut untuk memulainya kembali, baik pada istri maupun suami. Seakan-akan tubuh ibu belum siap.
Oleh karena itu, saat berhubungan disarankan memilih posisi yang relatif paling aman, misalnya male superior atau laki-laki berada di atas. Kalaupun ada keluhan rasa sakit, itu lebih disebabkan proses pengembalian fungsi tubuh belum berlangsung sempurna. Seperti fungsi pembasahan vagina yang belum kembali seperti semula. Namun, bisa juga keluhan ini disebabkan kram otot, infeksi, atau luka yang masih dalam proses penyembuhan. Setelah persalinan sesar, rasa sakit biasanya timbul akibat guncangan otot-otot sekitar rahim. Misalnya, ibu terlalu "hot" kala berhubungan seks.