Mengapa sampai terjadi persalinan dengan vacuum dan benarkah bayi yang lahir di-vacuum akan menjadi bodoh jika mereka besar nanti?
Anak jadi bodoh karena ketika lahir di-vacuum? Ah, yang benar saja! Buktinya, seperti diutarakan dr. Nanang Hasani, SpOG dari RSIA Hermina Podomoro, ketiga anaknya lahir dengan cara tersebut. "Yang sulung, sekarang sudah SMP dan ketika lulus SD ia memiliki NEM paling tingi. Kedua adiknya, selalu juara kelas." Bodoh tidaknya anak, kata Nanang, "Bukan karena lahirnya di-vacuum, melainkan 80 persen karena faktor genetik."
Hal senada ditegaskan dr. Kishore R.J., Sp.A. "Persalinan vacuum tak ada pengaruhnya sama sekali terhadap perkembangan otak si bayi." Sebab, jelasnya, yang ditarik di-vacuum) bukan otak bayi, melainkan kulit dan jaringan di bawah kulit kepala. "Itu pun tak akan membuat perubahan bentuk kepala," tukasnya.
DARAH TINGGI
Tapi ngomong-ngomong apa, sih, yang disebut vacuum?. Ternyata ia merupakan alat kebidanan yang digunakan untuk melahirkan janin dengan cara melakukan tarikan pada kepala janin. Alat ini ada yang berbentuk seperti sendok.
"Persalinan dengan vacuum dilakukan bila ada indikasi pada si ibu atau si anak, maupun keduanya," terang Nanang.
Indikasi pada ibu, misalnya, karena persalinan yang lama, ibu menderita penyakit tertentu seperti jantung, darah tinggi (hipertensi), terutama dengan kejang-kejang (pre-eklampsia). Begitu pula jika ibu memiliki bekas operasi. "Penanganannya harus lebih intensif karena sudah ada jaringan parut di rahimnya," jelas Nanang.